Pembuatan
koloid
By : Sari Azzahro ; Zuhdi F ; Nurwulan ; M. Junian ;
Najmah .
1. Tujuan
: Membedakan serta memahami
pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi.
2. Teori :
Dispersi artinya ada
penyebaran merata dari dua fasa. Dua fase yang dimaksud adalah : terdiseprsi (terlarut) dan pendispersi (pelarut).
Larutan
|
Koloid
|
Suspensi
|
·
Homogen
·
Ukuran < 1 nm
·
1 Fase
·
Tidak dapat di saring
·
Sangat stabil
|
·
Heterogen, tetapi terlihat homogen
·
Ukuran antara
·
10-9-10-7 m
·
2 Fase
·
Dapat disaring dengan penyaring ultra
·
Kurang stabil
|
·
Heterogen
·
Ukuran
> 100 nm
·
2
Fase
·
Dapat
disaring dengan penyaring biasa
·
Tidak
stabil
|
Contoh larutan : Larutan teh, alcohol 70%, dll.
Contoh koloid : Susu, mentega, kabut, asap, mutiara, dll.
Contoh suspensi : air dengan kopi, dll.
Sistem
Koloid
Adalah suatu sistem dispersi (campuran) yang
keadaannya terletak antara larutan dan suspensi.
Terdisepersi
|
Pendispersi
|
sistem koloid
|
contoh
|
Padat
|
Padat
|
sol padat
|
campuran logam, kaca berwarna
|
Cair
|
sol
|
kanji, tinta, cat, sol emas
|
|
Gas
|
aerosol padat
|
Asap, debu
|
|
Cair
|
Padat
|
emulsi padat
|
keju, mentega, mutiara, agar-agar
|
Cair
|
emulsi
|
susu, minyak ikan, mayones
|
|
Gas
|
aerosol
|
kabut, awan, hairspray
|
|
Gas
|
Padat
|
busa padat
|
batu apung , karet busa
|
Cair
|
busa
|
busa sabun, krim kocok
|
Kepribadian koloid
Efek Tyndall
|
Gerak Brown
|
Adsorpsi
|
Efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid.
Contoh : cahaya proyektor yang mengenai asap
rokok.
|
Gerak zig zag
partikel koloid akibat tumbuhan antarpartikel koloid.
Adanya gerak brown
menyebabkan partikel koloid stabil tidak ada sedimentasi.
|
Penyerapan ion pada
permukaan koloid sehingga koloid menjadi bermuatan.
Contoh : pewarnaan
kain.
|
Koagulasi
|
Elektroforesis
|
Dialisis
|
Penggumpalan partikel koloid karena adanya
penambahan zat kimia, pengadukan, atau muatan yang berlawanan.
Contoh: Pembentukan delta.
|
Pergerakan partikel
koloid bermuatan akibat adanya medan listrik.
Contoh :
pembersihan udara yang dikeluarkan pabrik.
|
Pemurnian koloid
dari partikel pengotor yang dapat mengganggu kestabilan koloid.
Contoh : proses
pencucian darah.
|
Koloid Liofil dan Koloid Liofob
Liofil ( suka cairan )
|
Liofob (tidak suka cairan)
|
·
Ada gaya tarik menarik
yang besar
·
Dapat mengadsoprsi
pendispersinya
·
Punya gugus ionic atau
polar
·
Reversible
·
Tidak mudah menggumpal
pada penambahan elektrolit
·
Efek tyndall kurang
terlihat
|
·
Tidak ada gaya tarik
menarik
·
Tidak dapat
mengadsorpsi pendispersinya
·
Gugus nonpolar
·
Irreversible
·
Mudah menggumpal
ketika ditambah elektrolit
·
Efek tyndall terlihat
jelas
|
Praktik Membuat Koloid
Dispersi
|
Kondensasi
|
1. Mekanik (penggerusan)
Contoh : penggilingan kacang pada pembuatan tahu.
2. Homogenisasi (dengan mesin)
Contoh : pembuatan susu.
3. Peptisasi (penambahan ion sejenis)
Contoh : Endapan Al(OH)3 oleh AlCl3
4. Busur Bredig
Contoh : sol emas
|
1. Reaksi Redoks
Contoh : pembuatan sol belerang.
2. Dekomposisi
Contoh : sol As2S3
3. Hidrolisis
Contoh : sol Fe(OH)3
4. Penggantian pelarut
Contoh : sol belerang dengan cara menuangkan larutan
belerang jenuh ( dalam alkohol ) kedalam air.
|
3. Alat
dan Bahan
Alat
|
Bahan
|
Lumpang
Gelas kimia
Tabung reaksi dan rak
Pembakar spiritus
Pengaduk kaca
Kaki tiga dan kasa kawat
Gelas ukur
Labu erlenmayer
Pipet tetes
Neraca
|
Gula pasir
Serbuk belerang
Agar-agar
Minyak tanah
Larutan FeCl3 jenuh
Larutan sabun
Aquadest
|
4. Cara
kerja :
Percobaan A : Pembuatan
sol dengan cara dispersi
·
Sol belerang dalam air
a. Satu bagian gula dicampurkan dengan satu bagian belerang,
kemudian kedua bagian tersebut digerus hingga halus dengan menggunakan alu dan
lumpang.
b. Satu bagian campuran diambil kemudian dicampurkan dengan satu
bagian gula dan digerus hingga halus.
c. Langkah nomor (b) diulangi sampai empat kali. Kemudian diambil
satu bagian campuran keempat dan campuran itu dituangkan kedalam gelas kimia
yang diisi oleh 50ml air. Kemudian campuran itu diaduk. Diamatilah apa yang
terjadi.
·
Sol agar-agar dalam air
a. Agar-agar diambil sebanyak dua spatula kaca dan kemudian
dilarutkan kedalam gelas kimia yang sudah diisi oleh 25 ml air yang sudah mendidih.
b. Campuran itu didinginkan. Kemudian diamati apa yang terjadi.
Inilah yang disebut cara peptisasi.
Percobaan B : Pembuatan sol
dengan cara kondensasi
a. 50ml
air dipanaskan hingga mendidih didalam gelas kimia yang berukuran 100ml.
b. Kemudian
ditambahkan larutan FeCl3 jenuh setetes demi setetes dengan diaduk
sehingga dihasilkan perubahan warna yaitu merah coklat. Kemudian diamati apa
yang terjadi.
Percobaan C : Pembuatan emulsi
a. 1ml minyak tanah dimasukkan kedalam tabung reaksi bersama dengan
5ml air. Kemudian tabung reaksi disumbat dengan tutup gabus ataupun karet.
Setelah itu, tabung diguncangkan dengan keras. Kemudian tabung reaksi
diletakkan dirak.
b. 1ml minyak tanah dimasukkan kedalam tabung reaksi lain bersama
dengan 5ml air dan larutan sabun yang berjumlah 15 tetes. Kemudian tabung
diguncangkan dengan kuat dan diletakkan dirak. Kemudian diamati apa yang
terjadi dengan kedua tabung tersebut.
5. Hasil
Pengamatan
Percobaan
|
Kegiatan Pembuatan
|
Hasil
|
A
|
a.
Sol belerang (dispersi)
b.
Sol agar-agar (disepersi)
|
Cairannya
berwarna keruh dan cahaya menyebar.
Kental
dan berwarna putih merata.
|
B
|
Sol
Fe(OH)3 sebanyak 20 tetes (kondensasi)
|
Cairan
berwarna coklat dan cahaya diteruskan.
|
C
|
a.
Campuran air dengan minyak tanah
b.
Campuran minyak tanah+air+sabun
|
Minyak
dan air tidak menyatu (hidrofob) dan cahaya diteruskan.
Air
dan minyak sedikit menyatu dan terdapat gelembung-gelembung kecil.
|
6. Pertanyaan
a. Jelaskan
perbedaan pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi!
b. Apa
fungsi gula dalam pembuatan belerang?
c. Apa
yang terjadi pada saat larutan FeCl3 jenuh diteteskan kedalam air
mendidih? Tuliskan reaksi kimianya!
Jawaban
a. Perbedaan
pembuatan secara dispersi adalah memecahkan
partikel kasar (suspensi) menjadi lebih kecil yaitu koloid.
Sedangkan,
kondensasi adalah penggabungan
partikel-partikel halus menjadi partikel yang lebih kasar. Atau bisa juga
dikatakan seperti dari kecil ke besar (dari larutan menjadi koloid).
b. Fungsi
gula dalam pembuatan sol belerang adalah sebagai inert atau pemantap. Gula yang
memiliki sifat melarutkan didalam air ini berfungsi sebagai pembantu sol
belerang agar membentuk koloid didalam air.
c. Saat
FeCl3 jenuh diteteskan kedalam air mendidih yang terjadi ialah
perubahan warna pada air mendidih tersebut menjadi merah kecoklatan sehingga
membuat cahaya nya diteruskan.
FeCl3+3H2O -> Fe(OH)3 + 3HCl (dengan metode hidrolisis)
sol belerang
7. Kesimpulan
Dengan dilakukannya praktikum
ini, siswa dapat belajar secara nyata dan memahami tentang pembuatan koloid
melalui cara dispersi dan kondensasi meskipun diantara keduanya memiliki
perbedaan.