Dasar pemikiran leadership Leadership adalah ilmu dan keterampilan yang
harus dimiliki oleh setiap manusia sebagai khalifah fil ardh sehingga dapat
mengolah dan mengelola alam semesta beserta isinya untuk kemaslahatan seluruh
umat manusia.Leadership itu : Ilmu ( teori dan praktek ) + keterampilan (
berlatih ) Landasan hukum kenapa kita belajar leadership
- Al-Baqoroh ayat 30. Artinya berbunyi : Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang Khalifah dimuka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa engkau menjadikan (khalifah) dibumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kamu senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan mensucikan Engkau”. Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.
- Firman Allah SWT ; Artinya : “Dan Kami jadikan di antara mereka imam-imam (pemimpin) yang memberikan petunjuk dengan perintah Kami tatkala mereka sabar, dan adalah mereka yakin kepada ayat-ayat Kami”.(As Sajdah : 24)
بسم الله الرحمن الرحيم
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ ءَامَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي
الأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى
اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ
الْآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاًً(النساء:59
“Hai
orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya),
dan ulil amri di antara kamu. Kesudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan
Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.”(Q.S An-Nisaa: 59)
Rasulullah
Saw, adalah tauladan bagi umat dalam segala aspek kehidupan, khususnya
dalam hal kepemimpinan ini beliau adalah sosok yang mencontohkan
kepemimpinan paripurna dimana kepentingan umat adalah prioritas bagi
beliau. Maka sangatlah tepat apabila kita sangat mengidealkan visi dan
model kepemimpinan Muhammad SAW (sang revolusioner yang legendaries,
manusia mulia kekasih Allah SWT).
Sejumlah
kriteria persyaratan yang harus ada dalam sosok seorang pemimpin, dari
apa yang berusaha ia selami dari keteladanan kepemimpinan Rasulullah
Saw, yaitu:
1. Pemimpin harus dekat dengan tuhan dan konsisten memperjuangkan nilai-nilai dan ajaran Tuhan yang baik dan luhur.
2. Pemimpin haruslah seorang yang ikhlas (nothing to loose), tanpa mengharap pamrih kecuali untuk beribadah pada Tuhan melalui pengabdiannya kepada rakyat.
3. Pemimpin harus sosok yang jujur dan adil. Dan khalifah umar bin khaththab merupakan contoh pemimpin yang mampu membedakan mana kpentingan pribadi dan mana kepentingan Negara.
4. Pemimpin harus mencintai rakyat dan mendahulukan kepentingannya diatas kepentingan diri keluarga dan golongannya.
Seorang pemimpin harus memiliki sekurang-kurangnya 5 syarat, yaitu :
1. Muslim
2. Berilmu
3. Adil
4. Memiliki kemampuan memimpin (Leadership skills)
5. Sehat jasmani sehingga bisa menjalankan tugasnya
1. Pemimpin harus dekat dengan tuhan dan konsisten memperjuangkan nilai-nilai dan ajaran Tuhan yang baik dan luhur.
2. Pemimpin haruslah seorang yang ikhlas (nothing to loose), tanpa mengharap pamrih kecuali untuk beribadah pada Tuhan melalui pengabdiannya kepada rakyat.
3. Pemimpin harus sosok yang jujur dan adil. Dan khalifah umar bin khaththab merupakan contoh pemimpin yang mampu membedakan mana kpentingan pribadi dan mana kepentingan Negara.
4. Pemimpin harus mencintai rakyat dan mendahulukan kepentingannya diatas kepentingan diri keluarga dan golongannya.
Seorang pemimpin harus memiliki sekurang-kurangnya 5 syarat, yaitu :
1. Muslim
2. Berilmu
3. Adil
4. Memiliki kemampuan memimpin (Leadership skills)
5. Sehat jasmani sehingga bisa menjalankan tugasnya
Meskipun Islam mewajibkan umatnya agar taat kepada pemimpin, namun ketaatan itu tidak bersifat mutlak. Hilal (2005) mengemukakan pendapatnya bahwa: Ketaatan rakyat kepada pemimpin dibatasi oleh beberapa persyaratan, yaitu:
1. Pemimpin dimaksud memiliki komitmen kepada syari’at Islam dengan menerapkannya dalam kehidupan.
2. Pemimpin harus adil.
Seorang
pemimpin dalam islam itu tidak boleh terlepas ciri-ciri berikut ini
sebagai pedoman dalam memilih calon pemimpin masa depan:
1) Setia; Pemimpin dan orang yang dipimpin terikat kesetiaan kepada Allah.
2) Tujuan;
Pemimpin melihat tujuan organisasi bukan saja berdasarkan kepentingan
kelompok tetapi juga dalam ruang lingkup tujuan Islam yang lebih luas.
3) Berpegang pada Syariat dan Akhlak Islam;
Pemimpin terikat dengan peraturan Islam, boleh menjadi pemimpin selama
ia berpegang pada perintah syariat. Waktu mengendalikan urusannya ia
harus patuh kepada adab-adab Islam, khususnya ketika berurusan dengan
golongan oposisi atau orang-orang yang tak sepaham.
4) Pengemban Amanah;
Pemimpin menerima kekuasaan sebagai amanah dari Allah yang disertai
oleh tanggung jawab yang besar. Qur’an memerintahkan pemimpin
melaksanakan tugasnya untuk Allah dan menunjukkan sikap baik kepada
pengikutnya.
الَّذِينَ
إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَءَاتَوُا
الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ
وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الأُمُورِ(الحج:41(
“Yaitu
orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka, niscaya mereka
mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma’ruf dan
mencegah perbuatan yang mungkar… “(QS.22:41).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar